Kamus Istilah Telekomunikasi (Part1)

Mungkin nggak semua orang tau istilah-istilah umum yang ada di dunia telekomunikasi, khusunya yang berhubungan dengan ponsel yang kian berkembang dengan sangat pesat. Nah berhubung ada sumber berita ini, bonus dari tabloid SINYAL edisi 106-VII ane mau share buat temen-temen semoga membantu.

Istilah dalam fitur kamera ponsel

Kamera : Fitur dokumentasi gambar. Lazimnya dimiliki sebuah ponsel multimedia, dan juga dapat difungsikan untuk merekam video.
Auto Focus : Fitur yang dibenamkan dalam kamera digital untuk mengunci objek. Kamera dengan fitur ini dapat menangkap foto dengan kualitas yang baik karena kamera otomatis akan menemukan titik fokus objek yang dibidik. Biasa ada pada ponsel mid hingga high-end.
Fixed Focus : Fitur kamera yang membantu dalam mengambil gambar, namun titik fokusnya sudah tertentu dengan jaraj ideal yang telah diset oleh pabrikan ponsel. Ada juga yang high-end, cuma jarang sekali ponsel high-end pake fitur ini, ponsel mid-low yang banyak.
Piksel : Dimensi gambar terkecil dalam bentuk digital. Piksel berupa titik-titik yang menyatu sehingga menampilkan sebuah gambar. Semakin tinggi (banyak) pikselnya maka gambar yang dihasilkan semakin tajam dan rapat.
Resolusi : Panjang maksimum piksel dikali lebarnya. Jika piksel dianalogikan dengan titik, maka dalam bidang persegi panjang antara sumbu x dan sumbu y akan berbeda jumlah pikselnya. Semakin besar resolusi nya, otomatis pikselnya semakin banyak dan kualitas gambar yang dihasilkan semakin bagus.
ISO : International Standard Organization. Untuk kamera biasanya berupa ISO speed, nilai ISO speed menunjukkan strandar iso untuk menentukan sensitivitas filam dan jumlah cahaya yang diperlukan kamera untuk menangkap foto. Semakin gelap objek, maka semakin tinggi ISO speed yang dibutuhkan.
Flash : Pencahyaan buatan untuk kamera, berupa lampu kilat. Flash digunakan untuk memotret di lingkungan yang gelap agar gambar tetap bagus. Ada 2 macam flash yang ada di kamera ponsel, yaitu Xenon dan LED flash.
Xenon Flash : Flash menggunakan perangkat seperti lampu blitz, hasil lebih terang namun boros baterai.
LED Flash : Flash menggunakan lampu dioda, cahaya yang dihasilkan lebih redup daripada Xenon flash, namun lebih hemat baterai.
Geotaging : Fitur untuk menentukan lokasi foto yang diambil. Informasi yang didapat berupa data GPS (longitude, latitude, altitude) dan waktu foto diambil.
Makro : Fitur yang membantu untuk mengambil objek gambar dari jarak yang dekat dengan fokus yang tetap baik. Biasanya ada bersamaan dengan fitur autofocus.
Face Detection : Fitur otomatis untuk mengambil gambar dengan menggunakan wajah sebagai titik fokus, bisa 1 atau beberapa wajah sekaligus.
Smile Detection : Fitur ini akan mengambil gambar secara otomatis jika ada senyuman yang terbidik oleh kamera, dengan kata lain anda harus tersenyum agar kamera memotret anda (pernah nyoba, harus benar-benar senyum yang "wah", jadi kalau cuma senyum simpul nggak bisa hehe).
Sepia : Salah satu efek dalam kamera untuk menghasilkan gambar dengan efek warna kecoklatan yang menonjol sehingga foto terlihat jadul.
Black&White : Salah satu efek dalam kamera yang akan menghasilkan gambar hitam-putih saja. Semua warna akan diconvert ke warna hitam untuk warna gelap dan putih untuk warna yang terang.
White Balance : Fitur kamera yang dapat mengenali temperatur sumber cahaya yanga ada. Fungsinya agar warna yang terlihat alami, putih terlihat putih, merah terlihat merah dan hijau terlihat hijau. Dengan kata lain, agar kamera bisa merekam warna objek secara akurat dalam kondisi pencahayaan apapun.
Exposure :Tingkat kecerahan pada foto. Exposure Compensation (Ev) bisa di set dengan skala antara -1 sampai +1 (biasanya). Fitur ini sangat penting sehingga biasanya ada pada kamera ponsel yang kelas bawah hingga kamera DSLR profesional.
Contrast : Tingkat perbedaan saturasi warna antar obyek yang difoto dalam 1 frame.
Sharpness : Tingkat ketajaman foto, jika di kamera ponsel biasanya menggunakan indikator hard, normal dan soft.
Grid : Garis pembantu (kotak2 biasanya), untuk membantu menentukan posisi ideal sebuah foto.
Red Eye Reduction : Fitur peredam efek mata merah yang sering timbul ketika mata memotret benda hidup seperti manusia dan hewan.
Close Up : Fitur yang berkaitan dengan fungsi makro dalam kamera, untuk memotret benda dalam jarak yang dekat.
Sport : Setting pengmbilan gambar untuk benda bergerak agar foto yang dihasilkan lebih jelas.
Frame per second (Fps) : Jumlah bingkai gambar atau frame yang ditampilkan setiap detik untuk membuat gambar bergerak (video) dalam satuan fps (frame per second). Semakin tinggi fps-nya maka semakin halus pergerakan videonya.
Slef Timer : Fitur untuk mengambil gambar secara otomatis berdasarkan waktu yang telah ditentukan terlebih dahulu.

Istilah teknologi layar ponsel.

Layar sentuh : Layar yang dapat diakses dengan sentuhan untuk pengoperasian menu ponsel.
Kapasistif : Jenis layar senuh yang memerlukan sentuhan konduktor listrik kecil-seperti jari manusia-untuk pengoperasianya.
Resistif : Jenis layar sentuh yang memerlukan sentuhan benda bukan konduktor-sperti stylus atau ujung kuku- untuk pengoperasinya.
Haptik (haptics) : Teknologi unpan balik yang memberikan getaran. Pada ponsel layar sentuh misalnya, handset akan bergetar ketika ada icon didalam ponsel yang disentuh.
Transmisif : Tipe display LCD yang pencahayaan pixelnya berasal dari belakang panel monitor. LCD transmisif menawarkan kontras tinggi dan kedalaman warna yang cocok untuk lingkungan dalam ruangan atau dalam kondisi minim cahaya.
Refletif : Tipe display LCD yang pencahayaan pixelnya berasal dari depan panel monitor. Polarisasi cahay dari luar dipantulkan kembali ke panel monitor. Cocok untuk lingkungan yang kaya cahaya atau diluar ruangan. Kontras LCD tipe ini rendah karena cahay melewati panel 2 kali, namun lebih hemat daya jika dibandingkan dengan LCD tipe lainnya. 
Translektif : Tipe layar LCD yang iluminasi pixelnya berasal dari sisi depan maupun belakang panel monitor; kombinasi karakter layar transmisif dan reflektif. LCD translektif sanggup bekerja dikondisi pencahayaan yang terang sampai gelap total.
 OLED (Organic Light Emitting Diode) : Sejenis LED yang berupa film, terbuat dari senyawa organik yang memancarkan cahaya sebagai hasil aliran listrik. Lapisan bahan semikonduktor organik ini berada antara 2 lapisan elektroda. Biasanya menimal satu elektrodanya transparan.
TFT (Thin-Film Transistor) : Merupakan varian layar LCD yang memakai transistor film tipis untuk meningkatkan kualitas gambar, termasuk dalah satu tipe matrix aktif.
HPA (High-Performance Addresing) : Merupakan layar matrix pasif yang respon dan kontrasnya lebih baik jika dibandingkan layar LCD konvensional. Belum sebaik matrix aktif namun ongkos produksinya lebih murah.

Hadeh banyak ternyata, ane potong ya hehe. Ada kesempatan ntar disambung, moga-moga nggak lama :)

Komentar

Postingan Populer